Jumat, 14 Januari 2011

Hubungan Antara Wewenang dan Tanggung Jawab.

Menentukan wewenang apa yang diperlukan kepada bawahan dan bertanggung jawab kepada siapa, merupakan penentuan hubungan wewenang dan tanggung jawab.
Dalam hubungan ini ada 3 bentuk organisasai yaitu :

1. Organisasi lini
Organisasi lini adalah organisasi dimana hubungan wewenang dan tanggung jawab langsung dari atasan kepada bawahan. Dalam organisasi lini wewenang terbesar diatas dan makin kebawah makin kecil. Pada umumnya organisasi lini dibagi dalam bagian-bagian yang mempunyai kedudukan sama.

Keuntungan dari organisasi lini adalah ;
a. Bentuknya sederhana sehingga mudah dipahami.
b. Pendelegasian wewenang jelas hingga diketahui oleh semua pihak.
c. Disiplin mudah dijaga.

Kerugiannnya ;
a. Pimpinan dituntut mengetahui semua hal yang berhubungan dengan perusahaan, kurang adanya sepesialisasi.
b. Sering sukar mengadakan koordinasi karena wewenang yang besar dari kepala-kepala bagian.
c. Beban tanggung jawab pimpinan lebih besar untuk organisasi yang besar.


2. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi dimana tenaga ahli diberi wewenang dalam bidangnya untuk keseluruhan organisasi.

Keuntungan organisasi fungsional :
a. Memperoleh keuntungan dalam hal spesialisasi.
b. Wewenang pimpinan bagian fungsional tidak dibatasi oleh pengelompokan dalam bagian-bagian hingga dapat merencanakan untuk seluruh organisasi dengan lebih baik.
c. Karena bagian fungsional berhubungan dengan semua bagian organisasi maka dapat mengadakan koordinasi yang lebih baik.


Kerugian-kerugiannya ;
a. Dari pihak karyawan, banyak orang yang memeberikan perintah hingga dapat menimbulkan kebingungan.
b. Banyak organisasi besar menyadari bahwa dengan adanya banyak ahli pengambilan keputusan menjadi bertambah.
c. Kalau terjadi kesalahan sukar menentukan penanggung jawabnya karena akan saling melemparkan kesalahan pada pihak lain.

3. Organisasi garis dan staf
Organisasi garis dan staf merupakan penggabungan antara organisasi lini dan organisasi fungsional, dimana bawahan mendapat wewenang dari atasan yang bertanggung jawab kepada seorang atasan saja, tetapi pimpinan juga menggunakan tenaga ahli yang tidak mempunyai wewenang untuk memerintah bawahan, hanya memberikan nasehat atau saran kepada atasannya. Jadi staf bertugas membantu pimpinan lini dalam bidang-bidang yang diserahkan kepadanya.



Kelemahan yang sering terjadi pada organisasi garis dan staf :
a. Pimpinan lini tidak mengindahkan naseha staf.
b. Staf tidak bekerja dengan efektif karena tidak mempunyai wewenang.
c. Saran/nasehat dari staf disampaikan melalui pimpinan yang sering ditafsikan secara salah.
d. Pimpinan lini sering merasa bahwa staf mengurangi kekuasaannya.

Kamis, 13 Januari 2011

Departemenisasi/pengelompokan kerja

 
Departemenisasi merupakan usaha membagi atau pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi dalam unit-unit yang mampu dikelola dengan baik agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Departemenisasi juga tercermin dalam stuktur formal organisasinya, dan tampak/ditunjukan aloh suatu bagan organisasi.
Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi didasarkan pada :

1. Departementalisasi Menurut Fungsi
 Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat  dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil  dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang  tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan,  pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.

2. Departementalisasi Menurut Produk
 Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam  departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.

3. Departemenisasi berdasarkan  jumlah.
       Cara ini merupakan cara yang paling sederhana. Pembagian organisasi didasarkan atas dasar 
       jumlah bawahannya. Contohnya Tentara.

    4. Departemenisasi Berdasarkan prosesnya
     Departemenisasi ini banyak digunakan pada tingkat bawah bagian produksi. 
    Tujuan dari departemenisasi ini untuk memperoleh keuntungan ekonomis dalam melaksanakan
    kegiatannya.

    5. Departemenisasi berdasarkan kombinasi 
     Perusahaan melakukan Pengabungan antara departemen-departeman yang ada dalam 
    suatu wadah/tempatyang sama.Bentuk organisasi ini marupakan gabungan dari 
    departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proses. 

    6. Departemenisasi Berdasarkan langganan 
      Perusahaan yang mempunyai perhatian yang besar terhadap langganannya dapat mengadakan
     departemenisasi berdasarkan  langganan.

    7. Departemenisasi berdasarkan daerah. 
     Departemenisasi berdasarkan daerah umum digunakan oleh perusahaan yang secara fisik tersebar

    Dalam departemenisasi sering terdapat kegiatan-kegiatan yang tidak mudah ditentukan 
    termasuk dalam departemen yang mana atau bila ada kegiatan baru yang perlu dilaksanakan
    dan kegiatan-kegiatan ini perlu dimasukkan dalam departemen yang ada. Sebelum ditugasakan
    kepada departemen/bagian perlu diketahui dulu apa jenis kegiatannya.